Ismed Share: Pendidikan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 18 Mei 2024

Penjelasan Mendalam tentang Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk Perangkat dan Aparatur Desa by Ismed share

Ismedshare.com - Bimbingan Teknis (Bimtek) adalah sebuah program pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi aparatur desa dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat. Program ini mencakup berbagai aspek teknis dan administratif yang relevan dengan pengelolaan desa.

Tujuan Bimtek
Berikut beberapa rangkuman ismedshare.com apa tujuan Bimtek :
1. Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi: 
Memberikan pengetahuan dan keterampilan baru kepada perangkat desa sehingga mereka lebih kompeten dalam menjalankan tugasnya.
2. Profesionalisme: 
Meningkatkan profesionalisme dan etos kerja aparatur desa.
3. Efisiensi dan Efektivitas: 
Membantu perangkat desa bekerja lebih efisien dan efektif dalam melayani masyarakat.
4. Penerapan Kebijakan: 
Memastikan perangkat desa memahami dan mampu menerapkan kebijakan-kebijakan terbaru dari pemerintah pusat atau daerah.

Materi Bimtek
Materi yang diberikan dalam Bimtek bisa sangat beragam, tergantung pada kebutuhan dan prioritas masing-masing desa atau daerah. Beberapa materi yang umum diberikan antara lain:
- Manajemen pemerintahan desa.
- Pengelolaan keuangan desa.
- Penyusunan dan pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes).
- Sistem Informasi Desa (SID).
- Layanan publik dan administrasi desa.
- Peningkatan kapasitas perangkat desa dalam menggunakan teknologi informasi.
- Pengelolaan aset dan kekayaan desa.
- Pembuatan aturan hukum dalam desa

Dasar Hukum Bimbingan Teknis (Bimtek)

Bimbingan Teknis untuk perangkat dan aparatur desa diatur oleh beberapa regulasi nasional yang memberikan kerangka hukum dan panduan pelaksanaan. Beberapa dasar hukum yang relevan antara lain:

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
   - Pasal 26 Ayat (4) huruf k: Kepala desa wajib meningkatkan kapasitas aparatur desa.
   - Pasal 86: Pemerintah desa wajib mengembangkan sistem informasi desa yang salah satunya bisa dicapai melalui Bimtek.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
   - Pasal 68: Menyebutkan bahwa pemerintah daerah dapat menyelenggarakan pelatihan atau bimbingan teknis untuk meningkatkan kapasitas pemerintah desa.

3. Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa
   - Mengatur tentang pengelolaan keuangan desa yang profesional dan transparan, yang sering menjadi salah satu materi dalam Bimtek.

4. Permendagri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa
   - Menekankan pentingnya peningkatan kapasitas perangkat desa dalam perencanaan pembangunan desa.

5. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Permendes PDTT) Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pendampingan Desa
   - Memperkuat peran pendamping desa dalam memberikan pelatihan dan bimbingan teknis.

6. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (Perka LAN) Nomor 8 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelatihan Kepemimpinan bagi Kepala Desa
   - Mengatur tentang pelatihan kepemimpinan yang juga merupakan bagian dari Bimtek untuk meningkatkan kapasitas kepala desa dan perangkatnya.

 Pelaksanaan Bimtek

Pelaksanaan Bimtek dapat dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk:
- Pemerintah pusat melalui kementerian terkait.
- Pemerintah daerah (provinsi/kabupaten/kota).
- Lembaga pelatihan dan pendidikan pemerintah.
- Lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau organisasi non-pemerintah lainnya yang bekerja sama dengan pemerintah.

Bimtek dapat dilakukan dalam bentuk:
- Seminar dan lokakarya.
- Kursus intensif.
- Pelatihan lapangan.
- Studi banding ke desa-desa yang telah berhasil dalam pengelolaan desa.

Dengan mengikuti Bimtek, diharapkan perangkat dan aparatur desa dapat lebih siap dan mampu menghadapi tantangan dalam pengelolaan desa serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat desa.

Sabtu, 12 Maret 2022

Sistem Persarafan Pada Janin


Pembentukan sistem saraf pada janin Embrio akan terus membesar sehingga pada minggu ke-5 terdapat 3 lapisan yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm.
Ektoderm adalah lapisan yang paling atas dan akan membentuk sistem saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut
Neurulasi adalah pembentukan lempeng neural (neural plate) dan lipatan neural (neural folds) serta penutupan lipatan ini untuk membentuk neural tube, yang terbenam dalam dinding tubuh dan berdesiferensiasi menjadi otak dan korda spinalis.
Pada mulanya, tabung ini menutup pada tempat dimana akan terjadi pertemuan antara otak dan medula spinalis, sehingga kedua ujungnya menjadi terbuka. Pada saat tersebut, embrio melipat pada sumbu panjangnya sendiri dan membentuk lipatan kepala pada tabung neural ditempat pertemuan ini. Ujung kranial tabung neural menutup, di ikuti penutupan tabung kaudalnya. Selama minggu kelima, tingkat pertumbuhan yang berbeda menimbulkan banyak lekukan pada tabung neural, sehingga dihasilkan tiga daerah otak : otak depan, otak tengah dan otak belakang.
Otak depan berkembang menjadi mata (saraf kranial II) dan hemisfer otak. Perkembangan semua daerah korteks serebri terus berlanjut sepanjang masa kehidupan janin dan masa kanak-kanak. Sistem olfaktorius dan thalamus juga berkembang dari otak depan. Saraf kranial III dan IV (occulomotorius dan trochlearis) terbentuk dari otak tengah. Otak belakang membentuk medula, spons, serebelum dan saraf kranial lain. Gelombang otak dapat dicatat melalui elektroensefalogram (EGG)
pada minggu ke-8.  Medula spinalis terbentuk dari ujung panjang tabung neural. Pada mudigah, korda spinalis berjalan sepanjang kolumna vertebralis, tetapi setelah itu korda spinalis tumbuh lebih lambat.
Pada minggu ke-24, korda sinalis memanjang hanya sampai S1, saat lahir sampai L3 dan pada orang dewasa sampai L1. Mielinisasi korda spinalis mulai pada pertengahan gestasi dan berlanjut sepajang tahun pertama kehidupan. Fungsi sinaps sudah cukup berkembang pada minggu ke delapan sehingga terjadi fleksi leher dan badan. Struktur ektodermal lainnya, yaitu neural crest, berkembang menjadi sistem saraf perifer. Sel neural crest yang terlepas dari tepi lateral lipatan neural, menghasilkan ganglion spinal dan ganglion sistem autonom serta sejumlah sel jenis lain. Mesoderm paraksial, yang paling dekat dengan notokord dan neural tube yang sedang berkembang, berdiferensiasi untuk membentuk pasangan blok jaringan atau somit. Somit pertama muncul pada hari ke-20. Terdapat sekitar 30 pasagan somit pada hari ke-30 yang meningkat menjadi total 44 pasangan. Somit berdiferensiasi menjadi sklerotom, miotom, dan dermatom yang masing-masing menghasilkan tulang rangka sumbu, otot rangka dan dermis kulit.

A.    Perkembangan saraf janin intra uterus
a.       Trimester I (0 – 12 minggu)
  1. Pada minggu ke-8, serabut-serabut saraf tersebar ke seluruh tubuh. 
  2. Pada usia 10 minggu, rangsangan lokal dapat memicu gerakan berkedip, gerakan membuka mulut, penutupan jari tangan yang tidak sempurna, dan fleksi plantar jari kaki.
  3. Minggu ke-11 atau ke-12, janin membuat gerakan nafas, menggerakkan seluruh anggota geraknya dan mengubah posisi di dalam rahim.
  4. Janin dapat menghisap ibu jarinya dan berenang dalam kolam cairan amnion, bersalto dan mungkin membuat simpul pada korda umbilikalis.
  5. Janin berespons terhadap kebisingan, sinar yang kuat, stimulasi yang mengganggu pada kulit, dan penurunan suhu dengan mengubah respons otonom, misalnya kecepatan denyut jantung dan dengan bergerak.

b.      Trimester II (12 – 28 minggu)
  1. Gerakan janin dapat dirasakan sejak usia gestasi 14 minggu; “latihan fisik” diperkirakan membantu pertumbuhan otot dan ekstremitas.
  2. Pada minggu ke-16, sistem saraf janin mulai berfungsi. Stimulasi dari otak sudah di respons oleh otot-otot sehingga janin bisa mengoordinasikan gerakannya.
  3. Janin makin aktif bergerak. Dia menendang-nendang bahkan melakukan aksi berputar dalam rahim ibu. Apabila gerakan cukup kuat untuk di rasakan ibu sebagai gerakan bayi maka terjadilah quickening. Untuk nulipara, perasaan ini biasanya di alami setelah minggu ke-16 gestasi. Pada multipara, quickening dapat dirasakan lebih awal. Pada waktu itu, ibu menjadi sadar akan siklus tidur dan bangun janin.
                        
c.       Trimester III (28 – 36 minggu)
  1. Perkembangan pesat dalam tubuh janin pada awal bulan ke-7 terjadi pada sistem saraf pusatnya, terutama pada otaknya. Bagian otak yang mengalami perkembangan paling pesat adalah otak yang mengelola proses penyampaian informasi kepada organ pendengaran serta organ penglihatan. Perkembangan ini memungkinkan si kecil mampu mengenali dan membedakan antara suara sang ibu dan anggota keluarga lainnya, meskipun suara yang didengar belum sejernih suara aslinya. Kelopak matanya juga telah dapat membuka dan menutup.
  2. Bola matanya telah dapat digunakan untuk melihat. Bila si ibu berdiri di tempat yang cukup terang, si kecil dapat melihat siluet benda-benda di sekitar ibunya.
  3. Memasuki bulan ke-9, proses yang terjadi bukanlah proses pembentukan, tetapi lebih bersifat penyempurnaan. Selama trimester ketiga ini, integrasi fungsi saraf otot berlangsung secara pesat.

Pada aterm, susunan saraf sudah siap untuk menerima dan mengolah informasi. Fungsi korteks serebrum pada manusia relatif imatur dibandingkan dengan yang ditemukan pada spesies mamalia lainnya. Mielinisasi sempurna jalur motorik yang panjang terjadi setelah lahir, sehingga gerakan halus jari tangan, misalnya, belum tampak sampai beberapa bulan setelah lahir.

B.     Perkembangan saraf janin ekstra uterus
Setelah lahir, susunan saraf mengalami perkembangan pesat sebagai respons terhadap peningkatan input sensorik. Refleks mungkin sedikit tertekan pada 24 jam pertama, terutama apabila terjadi penyaluran transplasenta analgesia narkotik, tetapi kemudian beberapa refleks mulai tampak. Pada kasus asfiksia berat, skor Apgar yang rendah atau kerusakan saraf, refleks tertekan atau mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk muncul.
  1. Refleks menggenggam atau refleks Moro digunakan untuk menilai kemampuan refleks bayi baru lahir.
  2. Bayi juga memperlihatkan genggaman palmar yang kuat dan gerakan melangkah ritmik. Banyak refleks yang terdapat pada neonatus akan menghilang kecuali apabila terjadi proses patologis, yaitu refleks tersebut muncul pada masa dewasa.
  3. Bayi memperlihatkan kesadaran umum akan keadaan di sekitarnya dan bereaksi terhadap suara dan cahaya.
  4. Bayi lahir dengan jalur sensorik yang aktif (Haith, 1996).
  5. Penelitian membuktikan bahwa neonatus dapat mengenali bau ASI. Mereka dapat membedakan rasa dan tampaknya lebih menyukai rasa manis.
  6. Walaupun bayi sudah dapat melihat pada saat lahir, terjadi perkembangan pesat kemampuan visual dalarn 6 bulan pertama.
  7. Neonatus memperlihatkan ketajaman penglihatan yang terbatas tetapi tampaknya berfokus pada jarak 20 cm. Sejak lahir, bayi dapat membedakan antara kontras dan kontur serta dapat mengikuti gerakan.
  8. Neonatus mampu mendengar dan membedakan suara, terutama yang berfrekuensi rendah sampai sedang. Penelitian membuktikan bahwa neonatus dapat mengenal suara ibu mereka dan lebih menyukai intonasi ritmik mengalun seperti menyanyi (DeCasper & Fifer, 1980) Neonatus terbuai oleh suara ritmik bernapas, denyut jantung, dan peristaltik usus, yang mereka dengar, misalnya, selagi digendong.
  9. Bayi tampak terfokus pada rangsang visual dan tampaknya mengolah informasi sensorik.
  10.  Pada keadaan terjaga aktif, kecepatan pernapasan meningkat den ireguler.
  11. Terjadi perubahan warna kulit, banyak aktivitas, dan bayi memperlihatkan peningkatan kepekaan terhadap rangsangan., Menangis adalah cara berkomunikasi yang biasanya merupakan respons terhadap rangsangan yang tidak menyenangkan. Biasanya neonatus menutup mata mereka, menyeringai, dan mengeluarkan suara. Namun, bayi prematur mungkin tidak mampu membuat keributan.

Dahulu pernah dianggap bahwa tingkat mielinisasi yang belum sempurna dan tidak adanya pengalaman menyebabkan neonatus tidak dapat merasakan nyeri. Persyaratan anatomis dan fungsional untuk merasakan nyeri sudah berkembang sejak awal dan neonatus memperlihatkan respons fisiologis setupa dengan orang dewasa (Porter, 1989). Pengeluaran katekolamin dan kortisol meningkat, kecepatan denyut jantung dan pernapasan berubah, laju metabolisms dan konsumsi oksigen meningkat, dan kadar glukosa darah meningkat. Kecepatan penyaluran rangsang mungkin lebih lambat tetapi jarak antara reseptor nyeri dan otak yang lebih pendek mengompensasi hal tersebut. Penilaian nyeri mungkin sulit dilakukan karena nyeri dapat diekspresikan secara berbeda; ekspresi wajah dapat digunakan, tetapi sebagian bayi cenderung menarik diri dan meningkatkan kepasifan dan pola tidur sebagai respons terhadap nyeri.

Imunologi Pada Janin



A.    Pengertian
Sistem imun membentuk sistem pertahanan badan terhadap bahan asing seperti mikroorganisme, molekul-molekul berpotensi toksik, atau sel-sel tidak normal (sel terinfeksi virus atau malignan). Sistem ini menyerang bahan asing atau antigen dan juga mewujudkan peringatan tentang kejadian tersebut supaya pendedahan yang berkali-kali terhadap bahan yang sama akan mencetuskan gerak balas yang lebih cepat dan bertingkat.

B.     Penggolongan antibodi
1.      IgG
Antibodi yang paling banyak (85% dari antibodi dalam sirkulasi), ditemukan di darah dan semua kompartemen cairan termasuk cairan serebrospinalis. Di produksi dalam jumlah yang besar pada respon adaptip sekunder sehingga mencerminkan riwayat pajanan terhadap patogen. Bertahan lama. Dapat berdifusi keluar dari aliran darah ke tempat infeksi akut dan dapat menembus plasenta. Bekerja sebagai opsonin kuat yang menjembatani fagosit dan sel sasaran. Penting dalam pertahanan terhadap bakteri dan pengaktifan sistem komplemen melalui jalur klasik.

2.      IgV
Molekul IgM bergabung dalam kelompok lima “pentamer IgM” sehingga cenderung menggumpalkan antigen yang menjadi sasaran fagosit dan sel NK. Merupakan molekul besar sehingga tidak dapat berdifusi keluar aliran darah. Merupakan aktivator kuat sistem komplemen, penting dalam respon imun terhadap bakteri. Antibodi pertama yang diproduksi daat tubuh menghadapi suatu antigen baru.


3.      IgA
Sebagian besar dalam sekresi, misalnya air liur, air mata, keringat, dan air susu terutama kolostrum. Menyatu dalam kelompok yang terdiri atas dua atau tiga molekul. Melindungi tubuh dengan melekat ke patogen dan mencegah perlekatan patogen ke rongga tubuh. Tidak dapat mengaktifkan komplemen atau menembus plasenta.

4.      IgE
Ekornya berlekatan dengan reseptor di sel mast sehingga berperan dalam peradangan akut, respon alergi dan hipersensitivitas. Tempat pengikatan untuk antigen di parasit yang lebih besar, misalnya cacing dan flukes. Sebagian orang memiliki IgE untuk protein lingkungan yang tidak berbahaya misalnya serbuk sari, kutu debu rumah, dan penisilin.


5.      IgD
Jarang disintesis, hanya sedikit yang diketahui tentang fungsinya. Berukuran besar, hanya dapat ditemukan di darah. Mungkin terlibat dalam stimulasi sel B oleh antigen.

C.     Perkembangan Imunologi janin
Pada kehamilan dini, antibodi yang dihasilkan janin jauh sangat kurang untuk merespon invasi antigen ibu/invasi bakteri. Dari minggu ke 20 kehamilan, respon imun janin terhadap antigen mulai meningkat. Respon janin dibantu oleh pemindahan molekul antibodi dari ibu (asalkan ukurannya tidak terlalu besar) ke janin sehingga memberikan perlindungan pasif yang menetap sampai beberapa minggu. Proses kelahiran sendiri, mulai dari pecahnya kantong amnion yang tersegel dan seterusnya akan membuat janin terpajan dengan mikroorganisme baru.
Candida alicans, gonococcus dan herpes virus dapat dijumpai pada vagina. Pada kasus infeksi herpes yang diketahui, pelahiran pervagina tidak diperbolehkan. Begitu lahir, bayi cenderung akan bertemu dengan Staphylococcus aureus, suatu mikroorganisme dimana resisten bayi tehadapnya sangat kecil.
Untuk mengimbangi status imunologi yang belum berkembang dengan baik pada bayi baru lahir, maka pengawasan antenatal yang cermat, pemeriksaan untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi atau terapi untuk mengatasi infeksi, teknik-teknik melahirkan yang aseptik tanpa memasukkan mikroorganisme dan perawatan yang cermat dengan memperhatikan segala aspek dalam penanganan bayi baru lahir, semuanya ini merupakan tindakan yang sangat penting.

D.    Sistem Imun Pasif pada Janin
Dalam perkembangannya, Janin dapat terlindung dari lingkungan yang berbahaya selama dalam kandungan. Umumnya kuman patogen atau bibit penyakit tidak dapat menembus barier placenta. Bayi yang baru lahir, tanpa adanya antibodi, akan sangat mudah terinfeksi. Bayi yang mature telah memperoleh antigen dan imunitas pasif dari ibu terhadap jenis-jenis tertentu dalam waktu 6 minggu atau lebih sebelum dilahirkan. Namun demikian, bayi yang meninggalkan lingkungan yang steril untuk kemudian secara tiba-tiba bertemu dengan banyak mikroorganisme dan antigen lainnya. Diperlukan waktu beberapa minggu sebelum imunitas aktif terbentuk.
Proses penyaluran imun pasif dari maternal : Sistem imun janin diperkuat oleh penyaluran imunoglobulin menembus plasenta dari ibu kepada janinnya melalui aliran darah yang membawa antibodi serta penyaluran melalui air susu. Profil imunoglobulin yang disalurkan melalui plasenta dan disekresikan melalui air susu bergantung pada mekanisme transportasi spesifik untuk berbagai kelas imunoglobulin. IgG ibu menembus plasenta ke dalam sirkulasi janin melalui mekanisme aktif spesifik, yang efektif dari sekitar usia gestasi 20 minggu, tetapi aktivitasnya meningkat pesat sejak usia gestasi 34 minggu. Ibu akan menghasilkan respons imun terhadap antigen yang ia temui dengan menghasilkan IgG, yang dapat melewati plasenta. Bahkan kadar IgG ibu rendah, IgG akan tetap di salurkan melalui plasenta.
Hal ini berarti janin akan mendapat imunisasi pasif terhadap patogen yang besar ditemukan di lingkungan setelah lahir. Imunitas pasif ini memberikan perlindungan temporer penting pascanatal sampai sistem bayi sendiri matang dan menghasilkan sendiri antibodi.

Pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII

BAB 1
BELAJAR MENDESKRIPSIKAN 
BAGIAN KE 1


Belajar Mendeskripsikan


KOMPETENSI DASAR

3.1 Mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca.

4.1 Menentukan isi teks deskripsi objek (tempat wisata, tempat bersejarah, pentas seni daerah, kain tradisional, dll) yang didengar dan dibaca.

3.2 Menelaah struktur dan unsur kebahasaan dari teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca.

4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan dalam bentuk teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) secara tulis dan lisan dengan memperhatikan struktur, kebahasaan baik secara lisan dan tulis.

Pengantar

Dengan kemampuan mendeskripsikan, kamu dapat menjadi penulis hebat. Sebelum belajar mendeskripsikan objek wisata, cobalah kamu nyanyikan dulu lagu nasional yang berisi deskripsi keindahan Indonesia di bawah ini.


Ismail Marzuki mendeskripsikan keindahan Indonesia lewat lagu Rayuan Pulau Kelapa. Keindahan apa saja yang dideskripsikan Ismail Marzuki melalui lagunya? Berikan alasan pendapatmu. Kata-kata apa saja yang menunjukkan bahwa lagu di atas mendeskripsikan keindahan Indonesia? Ayo, belajar sungguh-sungguh agar dapat memberi sumbangsih untuk Indonesia.


A. Menentukan Ciri Isi dan Tujuan Teks Deskripsi


Pernahkah kamu mendengar atau membaca teks deskripsi? Tentu kamu pernah melihat acara jalan-jalan dari sebuah televisi yang menayangkan keindahan pariwisata Indonesia dengan pemaparan yang menarik. Atau pernahkah kamu membaca info perjalanan yang mendeskripsikan keindahan wisata Indonesia? Ya, itulah beberapa contoh teks deskripsi. Teks deskripsi dapat ditemukan di buku yang berisi informasi perjalanan, dalam film atau cerpen, majalah perjalanan, dan program televisi tentang jalan-jalan. Pada kegiatan ini gurumu akan memandu agar kamu aktif menemukan ciri umum dan pemetaan isi teks deskripsi. Ikuti rangkaian kegiatan berikut
dengan penuh gairah! Selamat belajar menjadi pendeskripsi andal.

Bacalah teks berikut.

Teks 1



Teks 2


Teks 3

Teks 4



1. Mengidentifikasi Ciri Objek, Tujuan, dan Isi Teks Deskripsi

Diskusikan dengan temanmu ciri teks deskripsi dari segi isi dan tujuan teks deskripsi!


Teks Deskripsi

Objek teks deskripsi bersifat khusus dengan ciri tertentu yang berbeda dengan umumnya. Daftarlah hal yang dideskripsikan dari keempat teks deskripsi sebelumnya.

Tujuan teks deskripsi menggambarkan objek dengan cara memerinci objek secara subjektif atau melukiskan kondisi objek dari sudut pandang penulis

Daftarlah tujuan yang akan dicapai dari keempat teks di atas!

Isi teks deskripsi memerinci/ mengonkretkan objek


Kegiatan

Diskusikan hal-hal berikut!

a. Ciri objek yang dideskripsikan

b. Tujuan menciptakan teks deskripsi

c. Ciri isi teks deskripsi


Bandingkan hasil diskusimu dengan kotak info berikut.


Kotak Info

Apa ciri teks deskripsi dari segi tujuan dan objek yang dideskripsikan?

Ciri Tujuan

  • Tujuan teks deskripsi menggambarkan objek dengan cara memerinci objek secara subjektif atau melukiskan kondisi objek dari sudut pandang penulis Teks deskripsi bertujuan menggambarkan/ melukiskan secara rinci dan penggambaran sekonkret mungkin suatu objek/ suasana/ perasaan sehingga pembaca seakan-akan melihat, mendengar, mengalami apa yang dideskripsikan.

Ciri Objek yang dideskripsikan

  • Objek yang dibicarakan pada teks deskripsi bersifat khusus (objek tertentu yang kemungkinan berbeda dengan objek lain). Objek yang dideskripsikan bersifat pendapat personal. Ciri ini tergambar pada judul berisi objek pada konteks tertentu (Si Bagas Kucingku, Ibuku Kebanggaanku). Hal yang dibicarakan khusus kucing bernama Bagas yang kemungkinan memiliki sifat berbeda dengan kucing-kucing yang lain. Demikian juga Ibu yang dideskripsikan memiliki tanggapan khusus sesuai dengan pendapat penulis tentang ibu yang bisa jadi berbeda dengan ibu pada umumnya)

Ciri Isi

  • Isi teks deskripsi diperinci menjadi perincian bagian-bagian objek
  • Isi teks deskripsi menggambarkan secara konkret (menggambarkan wisata yang indah akan dikonkretkan indahnya seperti apa, menggambarkan ibu yang baik akan dikonkretkan baiknya seperti apa). Dengan demikian, teks deskripsi banyak menggunakan kata khusus (warna dikhususkan pada kata hijau, biru toska, oranye)
  • Isi teks deskripsi bersifat personal dengan kandungan emosi sehingga menggunakan kata-kata dengan emosi kuat (ombak menggempur, kemolekan pantai, ibuku yang tangguh)


2. Mengidentifikasi Jenis Teks Deskripsi

Diskusikan hal-hal berikut

  1. Jenis teks deskripsi ditinjau dari bentuknya
  2. Tulis dengan bahasamu sendiri jenis teks deskripsi ditinjau dari kemandiriannya sebagai sebuah jenis teks!

Bandingkan hasil diskusimu dengan kotak info berikut!

Kotak Info

Jenis teks deskripsi

Ditinjau dari bentuknya teks deskripsi dibedakan menjadi dua kategori yaitu teks deskripsi berdiri sendiri sebagai teks dan teks deskripsi yang menjadi bagian teks lain (cerpen, novel, lagu, iklan, dll).


3. Mendaftar Ciri Penggunaan Bahasa pada Teks Deskripsi

Teks deskripsi menggunakan sinonim kata yang bermakna khusus (legam, biru toska, putih jernih, molek, permai).

Carilah kata khusus pada teks deskripsi yang dicontohkan di atas dengan mengisi tabel berikut!


Kalimat Berisi Penjelasan Terperinci untuk Mengonkretkan

Daftarlah kalimat perincian yang menjelaskan kalimat lain yang lebih umum! Lakukan seperti contoh.


Daftarlah semua kalimat yang membuat kamu seakan melihat, mendengar, dan merasakan objek yang dideskripsikan. Kata mana yang dihapus.


Menggunakan Pilihan Kata dengan Emosi Kuat

Diskusikan perbedaan kata pada kedua kolom tabel berikut!


Mengidentifikasi Majas

Teks deskripsi menggunakan majas perbandingan untuk menggambarkan/ melukiskan objek.

Daftarlah majas pada semua teks deskripsi di atas!


Dari semua kegiatan yang telah kamu lakukan, diskusikan hal berikut!

a. Ciri penggunaan kata pada teks deskripsi

b. Ciri penggunaan kalimat pada teks deskripsi

Bandingkan hasil diskusimu dengan paparan berikut! Apa perbedaan dan persamaan hasil diskusimu dengan paparan berikut?


Ciri Teks Deskripsi dari segi Penggunaan Bahasa

  • Menggunakan kata-kata khusus untuk mengkonkretkan ( warna dirinci merah, kuning, hijau)
  • Menggunakan kalimat rincian untuk mengongkretkan (Ibuku orang yang sangat baik. Dia berusaha menolong semua orang. Dia ramah dan tutur katanya lembut kepada siapa saja.
  • Menggunakan kata sinonim dengan emosi kuat (indah diungkapkan dengan sinonim yang lebih memiliki emosi kuat yaitu elok, permai, molek, mengagumkan, memukau, menakjubkan)
  • Menggunakan majas untuk melukiskan secara konkret (pasir pantai lembut seperti bedak bayi, hamparan laut biru toska seperti permadani indah yang terbentang luas, angin pantai dengan lembut mengelus wajah kita)
  • Menggunakan kalimat rincian (Terumbu karang berwarna-warni. Ada terumbu karang oranye, abu-abu, hijau muda)
  • Menggunakan bahasa sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan apa yang dideskripsikan
  • Teks deskripsi yang memunculkan kata ganti orang (Kucingku, Ibuku, memasuki wisata ini Anda akan disambut)

Kamis, 15 April 2021

BAITULMAL ACEH BUKA PENDAFTARAN BANTUAN PENDIDIKAN TA 2021

Baitulmal Aceh membuuka pendaftaran bantuan pendidikan Santri se-Aceh Tahun 2021, pendaftaran dan pengiriman berkasnya dilakukan secara online dengan file berformat pfd dan maksimal 1 MB.

Pendaftaran bisa dilakukan melalui link form Google bisa anda akses disini untuk melakukan pendaftaran dan pengiriman berkas.

KRITERIA SANTRI :

1. Ber-KTP dan KK Aceh

2. Diutamakan santri dari keluarga miskin/yatim/dhuafa

3. Santri aktif dan menetap di dayah/pesantren

4. Usia maksimal 20 Tahun (kelahiran tahun 2001)

5. Belum pernah menerima bantuan dari Baitul Mal Aceh

6. Santri Berasal dari Dayah/Pesantren Tipe A/A+ (Lihat Keputusan Gubernur Aceh tentang Penetapan Tipe Dayah/Pesantren di Lingkungan Dinas Pendidikan Dayah Aceh Tahun 2019)

Jadwal Pendaftaran

1. 15-20 April 2021 Registrasi Online

2. 21-26 April 2021 Seleksi dan Verifikasi 

3. 01 Mei 2021 Pengumuman 

untuk Jadwalnya bisa berubah sewaktu-waktu. 

SYARAT ADMINISTRASI :

1. Kartu Tanda Santri yang masih berlaku

2. Kartu Keluarga

3. KTP Orangtua/Wali

4. Buku Rekening Bank Aceh atas nama santri yang masih aktif (jika sudah ada)

Untuk lebih lanjut bisa dibaca di web baitulmal disini



Sabtu, 27 Maret 2021

Pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII Bab 1 Belajar Mendeskripsikan Bagian 1

 Belajar Mendeskripsikan


KOMPETENSI DASAR

3.1 Mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca.

4.1 Menentukan isi teks deskripsi objek (tempat wisata, tempat bersejarah, pentas seni daerah, kain tradisional, dll) yang didengar dan dibaca.

3.2 Menelaah struktur dan unsur kebahasaan dari teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca.

4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan dalam bentuk teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) secara tulis dan lisan dengan memperhatikan struktur, kebahasaan baik secara lisan dan tulis.

Pengantar

Dengan kemampuan mendeskripsikan, kamu dapat menjadi penulis hebat. Sebelum belajar mendeskripsikan objek wisata, cobalah kamu nyanyikan dulu lagu nasional yang berisi deskripsi keindahan Indonesia di bawah ini.


Ismail Marzuki mendeskripsikan keindahan Indonesia lewat lagu Rayuan Pulau Kelapa. Keindahan apa saja yang dideskripsikan Ismail Marzuki melalui lagunya? Berikan alasan pendapatmu. Kata-kata apa saja yang menunjukkan bahwa lagu di atas mendeskripsikan keindahan Indonesia? Ayo, belajar sungguh-sungguh agar dapat memberi sumbangsih untuk Indonesia.


A. Menentukan Ciri Isi dan Tujuan Teks Deskripsi


Pernahkah kamu mendengar atau membaca teks deskripsi? Tentu kamu pernah melihat acara jalan-jalan dari sebuah televisi yang menayangkan keindahan pariwisata Indonesia dengan pemaparan yang menarik. Atau pernahkah kamu membaca info perjalanan yang mendeskripsikan keindahan wisata Indonesia? Ya, itulah beberapa contoh teks deskripsi. Teks deskripsi dapat ditemukan di buku yang berisi informasi perjalanan, dalam film atau cerpen, majalah perjalanan, dan program televisi tentang jalan-jalan. Pada kegiatan ini gurumu akan memandu agar kamu aktif menemukan ciri umum dan pemetaan isi teks deskripsi. Ikuti rangkaian kegiatan berikut
dengan penuh gairah! Selamat belajar menjadi pendeskripsi andal.

Bacalah teks berikut.

Teks 1



Teks 2


Teks 3

Teks 4



1. Mengidentifikasi Ciri Objek, Tujuan, dan Isi Teks Deskripsi

Diskusikan dengan temanmu ciri teks deskripsi dari segi isi dan tujuan teks deskripsi!


Teks Deskripsi

Objek teks deskripsi bersifat khusus dengan ciri tertentu yang berbeda dengan umumnya. Daftarlah hal yang dideskripsikan dari keempat teks deskripsi sebelumnya.

Tujuan teks deskripsi menggambarkan objek dengan cara memerinci objek secara subjektif atau melukiskan kondisi objek dari sudut pandang penulis

Daftarlah tujuan yang akan dicapai dari keempat teks di atas!

Isi teks deskripsi memerinci/ mengonkretkan objek


Kegiatan

Diskusikan hal-hal berikut!

a. Ciri objek yang dideskripsikan

b. Tujuan menciptakan teks deskripsi

c. Ciri isi teks deskripsi


Bandingkan hasil diskusimu dengan kotak info berikut.


Kotak Info

Apa ciri teks deskripsi dari segi tujuan dan objek yang dideskripsikan?

Ciri Tujuan

  • Tujuan teks deskripsi menggambarkan objek dengan cara memerinci objek secara subjektif atau melukiskan kondisi objek dari sudut pandang penulis Teks deskripsi bertujuan menggambarkan/ melukiskan secara rinci dan penggambaran sekonkret mungkin suatu objek/ suasana/ perasaan sehingga pembaca seakan-akan melihat, mendengar, mengalami apa yang dideskripsikan.

Ciri Objek yang dideskripsikan

  • Objek yang dibicarakan pada teks deskripsi bersifat khusus (objek tertentu yang kemungkinan berbeda dengan objek lain). Objek yang dideskripsikan bersifat pendapat personal. Ciri ini tergambar pada judul berisi objek pada konteks tertentu (Si Bagas Kucingku, Ibuku Kebanggaanku). Hal yang dibicarakan khusus kucing bernama Bagas yang kemungkinan memiliki sifat berbeda dengan kucing-kucing yang lain. Demikian juga Ibu yang dideskripsikan memiliki tanggapan khusus sesuai dengan pendapat penulis tentang ibu yang bisa jadi berbeda dengan ibu pada umumnya)

Ciri Isi

  • Isi teks deskripsi diperinci menjadi perincian bagian-bagian objek
  • Isi teks deskripsi menggambarkan secara konkret (menggambarkan wisata yang indah akan dikonkretkan indahnya seperti apa, menggambarkan ibu yang baik akan dikonkretkan baiknya seperti apa). Dengan demikian, teks deskripsi banyak menggunakan kata khusus (warna dikhususkan pada kata hijau, biru toska, oranye)
  • Isi teks deskripsi bersifat personal dengan kandungan emosi sehingga menggunakan kata-kata dengan emosi kuat (ombak menggempur, kemolekan pantai, ibuku yang tangguh)


2. Mengidentifikasi Jenis Teks Deskripsi

Diskusikan hal-hal berikut

  1. Jenis teks deskripsi ditinjau dari bentuknya
  2. Tulis dengan bahasamu sendiri jenis teks deskripsi ditinjau dari kemandiriannya sebagai sebuah jenis teks!

Bandingkan hasil diskusimu dengan kotak info berikut!

Kotak Info

Jenis teks deskripsi

Ditinjau dari bentuknya teks deskripsi dibedakan menjadi dua kategori yaitu teks deskripsi berdiri sendiri sebagai teks dan teks deskripsi yang menjadi bagian teks lain (cerpen, novel, lagu, iklan, dll).


3. Mendaftar Ciri Penggunaan Bahasa pada Teks Deskripsi

Teks deskripsi menggunakan sinonim kata yang bermakna khusus (legam, biru toska, putih jernih, molek, permai).

Carilah kata khusus pada teks deskripsi yang dicontohkan di atas dengan mengisi tabel berikut!


Kalimat Berisi Penjelasan Terperinci untuk Mengonkretkan

Daftarlah kalimat perincian yang menjelaskan kalimat lain yang lebih umum! Lakukan seperti contoh.


Daftarlah semua kalimat yang membuat kamu seakan melihat, mendengar, dan merasakan objek yang dideskripsikan. Kata mana yang dihapus.


Menggunakan Pilihan Kata dengan Emosi Kuat

Diskusikan perbedaan kata pada kedua kolom tabel berikut!


Mengidentifikasi Majas

Teks deskripsi menggunakan majas perbandingan untuk menggambarkan/ melukiskan objek.

Daftarlah majas pada semua teks deskripsi di atas!


Dari semua kegiatan yang telah kamu lakukan, diskusikan hal berikut!

a. Ciri penggunaan kata pada teks deskripsi

b. Ciri penggunaan kalimat pada teks deskripsi

Bandingkan hasil diskusimu dengan paparan berikut! Apa perbedaan dan persamaan hasil diskusimu dengan paparan berikut?


Ciri Teks Deskripsi dari segi Penggunaan Bahasa

  • Menggunakan kata-kata khusus untuk mengkonkretkan ( warna dirinci merah, kuning, hijau)
  • Menggunakan kalimat rincian untuk mengongkretkan (Ibuku orang yang sangat baik. Dia berusaha menolong semua orang. Dia ramah dan tutur katanya lembut kepada siapa saja.
  • Menggunakan kata sinonim dengan emosi kuat (indah diungkapkan dengan sinonim yang lebih memiliki emosi kuat yaitu elok, permai, molek, mengagumkan, memukau, menakjubkan)
  • Menggunakan majas untuk melukiskan secara konkret (pasir pantai lembut seperti bedak bayi, hamparan laut biru toska seperti permadani indah yang terbentang luas, angin pantai dengan lembut mengelus wajah kita)
  • Menggunakan kalimat rincian (Terumbu karang berwarna-warni. Ada terumbu karang oranye, abu-abu, hijau muda)
  • Menggunakan bahasa sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan apa yang dideskripsikan
  • Teks deskripsi yang memunculkan kata ganti orang (Kucingku, Ibuku, memasuki wisata ini Anda akan disambut)