Ismed Share: Agama
Tampilkan postingan dengan label Agama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Agama. Tampilkan semua postingan

Kamis, 03 Oktober 2024

Memilih Pemimpin dalam Islam: Panduan Berdasarkan Al-Quran, Hadist, dan Pendapat Ulama


Ismedshare.com - Dalam Islam, pemimpin memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesejahteraan umat. Pemilihan seorang pemimpin bukan hanya sekadar urusan duniawi, melainkan memiliki dimensi spiritual yang dalam. Proses memilih pemimpin dalam Islam harus didasarkan pada pedoman Al-Quran dan Hadist, serta pandangan ulama yang mumpuni. 

Tulisan ini kita akan membahas beberapa prinsip penting dalam memilih pemimpin menurut Islam, dengan penjelasan yang didukung oleh ayat-ayat Al-Quran, hadis, serta pendapat ulama terkemuka, jika ada kekeliruan dan kesalahan mohon di koreksi, silahkan tinggal komentarnya dikolom komentar di bawah. 


1. Tanggung Jawab dalam Memilih Pemimpin
Memilih pemimpin merupakan amanah yang sangat besar. Umat Islam harus memastikan bahwa orang yang dipilih memiliki karakter dan integritas yang sesuai dengan ajaran Islam. 

Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman:
 “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-Nisa: 58)
Ayat ini menekankan pentingnya keadilan dan kepercayaan dalam memilih pemimpin. Pemimpin yang adil dan bertanggung jawab adalah kunci bagi terciptanya masyarakat yang harmonis dan sejahtera.


2. Syarat-syarat Pemimpin Menurut Hadis
Dalam hadis-hadis Nabi Muhammad SAW, terdapat banyak petunjuk mengenai sifat-sifat seorang pemimpin yang ideal.

 Rasulullah SAW bersabda:
 “Jika kalian dipimpin oleh seorang pemimpin yang bijak, adil, dan bertakwa, maka bersyukurlah kepada Allah atas nikmat-Nya. Namun jika kalian dipimpin oleh seorang pemimpin yang zalim, maka bersabarlah, karena itu adalah cobaan dari Allah.” (HR. Bukhari)
Hadis ini menunjukkan bahwa pemimpin yang adil, bijak, dan bertakwa adalah anugerah dari Allah SWT. Oleh karena itu, dalam memilih pemimpin, umat Islam harus mengutamakan mereka yang memiliki sifat-sifat tersebut.


3. Kriteria Pemimpin dalam Pandangan Ulama
Para ulama telah membahas secara mendalam mengenai kriteria yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dalam Islam. Salah satu ulama besar, Imam Al-Mawardi, dalam kitabnya "Al-Ahkam As-Sulthaniyyah" menyebutkan beberapa kriteria penting pemimpin, antara lain:

Adil
Pemimpin harus bersikap adil dalam mengambil keputusan dan tidak memihak pada kelompok tertentu.

Ilmu
Pemimpin harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk memimpin, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan hukum syariah.

Amanah
Pemimpin harus dapat dipercaya dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya.

Kesehatan Fisik dan Mental: 
Pemimpin harus dalam kondisi fisik dan mental yang baik, sehingga mampu menjalankan tugas dengan optimal.

Pandangan ini sejalan dengan apa yang disampaikan dalam Al-Quran dan Hadis, bahwa pemimpin harus memiliki kualitas yang tinggi dan mampu membawa kebaikan bagi umat.


4. Pentingnya Musyawarah dalam Memilih Pemimpin
Islam juga menekankan pentingnya musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan, termasuk dalam memilih pemimpin. 

Dalam QS. Asy-Syura ayat 38, Allah SWT berfirman:
 “Dan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah di antara mereka...” (QS. Asy-Syura: 38)
Ayat ini menunjukkan bahwa musyawarah adalah salah satu prinsip utama dalam pengambilan keputusan di dalam Islam. Dalam konteks memilih pemimpin, umat Islam dianjurkan untuk bermusyawarah agar dapat memilih pemimpin yang terbaik berdasarkan kesepakatan bersama.


5. Pemimpin Sebagai Pelayan Umat
Dalam Islam, seorang pemimpin bukanlah penguasa yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Sebaliknya, pemimpin adalah pelayan umat yang harus mengutamakan kepentingan rakyat di atas segalanya. 

Rasulullah SAW bersabda:
 “Pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka.” (HR. Abu Daud)
Hadis ini mengajarkan bahwa pemimpin harus memiliki sikap melayani, bukan sekadar mengatur. Pemimpin yang baik adalah mereka yang siap berkorban demi kesejahteraan umat, bukan yang menggunakan kekuasaan untuk keuntungan pribadi.


6. Pemimpin dan Keadilan Sosial
Keadilan sosial merupakan salah satu tujuan utama dalam kepemimpinan Islam. Pemimpin harus mampu menciptakan masyarakat yang adil, di mana hak-hak semua warga negara dihormati dan dipenuhi. 

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-Ma’idah ayat 8:
 “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu.” (QS. Al-Ma’idah: 8)
Ayat ini menekankan pentingnya menegakkan keadilan tanpa pandang bulu. Seorang pemimpin yang baik harus berusaha keras untuk menciptakan keadilan sosial di tengah masyarakat, tanpa memandang latar belakang sosial, agama, atau etnis.


7. Pemimpin dan Keteladanan
Pemimpin dalam Islam harus menjadi teladan yang baik bagi rakyatnya. Mereka harus memperlihatkan akhlak yang mulia, integritas, dan ketakwaan dalam setiap tindakan. 

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat 21:
 “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu...” (QS. Al-Ahzab: 21)
Rasulullah SAW adalah teladan utama bagi umat Islam, dan pemimpin yang baik harus mencontoh akhlak beliau dalam menjalankan tugas kepemimpinannya.

Ingat!! Pentingnya Memilih Pemimpin yang Sesuai dengan Ajaran Islam

Dalam dunia modern, memilih pemimpin yang sesuai dengan ajaran Islam bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, sebagai umat Islam, kita harus tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Al-Quran dan Hadis. Pemimpin yang baik adalah mereka yang adil, bertakwa, memiliki ilmu, dan mampu menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab.


Masyarakat Islam harus bersatu dan bermusyawarah dalam memilih pemimpin yang dapat membawa kebaikan bagi umat dan negara. Selain itu, pemimpin yang dipilih harus selalu berpegang pada nilai-nilai keadilan, keteladanan, dan pelayanan terhadap rakyat, sehingga mampu menciptakan masyarakat yang damai, sejahtera, dan diberkahi Allah SWT.

Dengan memahami dan mengamalkan pedoman ini, semoga kita dapat memilih pemimpin yang benar-benar bisa membawa kebaikan bagi dunia dan akhirat.

Selasa, 09 Februari 2021

NABI YANG MENDAPAT ULUL 'AZMI

Rasul yang mendapt Ulul'azmi diantaranya ada 5  Rasul diantaranya
1. Nabi Muhammad SAW 
2. Nabi Ibrahim
3. Nabi Musa
4. Nabi 'Isa, dan
5. Nabi Nuh

itulah lima rasul atau nabi yang mendapat' ululazmi dalam tugasnya yaitu yang banyak sabar menghadapi cobaan Allah SWT

NAMA - NAMA RASUL 25

Wajib bagi kita ummad islam untuk mengetahu nama-nama Rasul yang tersebut nama-Nya dalam Alqur'an yaitu 25 orang

Berikut nama-nama-Nya ke 25 orang bagi kalin yang belum tahunatau sudah lupa dan semoga bermanfaat

1. Adam
2. Idris
3. Nuh
4. Huud
5. Salih
6. Ibrahim
7. lud
8. Ismail
9. Ishaq
10. Ya'kup
11. Yusuf
12. Aiyub
13. Syu'ib
14. Musa
15. Harun
16. Zulkifli
17. Daud
18. Sulaiman
19. Ilyas
20. Ilyasa'
21. Yunus
22. Zakaria
23. Yahya
24. 'Isa
25. Muhammad SAW

Demikianlah nama 25 nabi menjadi Rasul yang wajib kita percaya dan bayak lagi nama-namanya yang kita tidak ketahui melainkan Allah SWT yang tahu akan segala nama-nama Nabi dan Rasul-Nya

NABI MUHAMMAD SAW

Nabi muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam lahir pada 20 april tahun 175 masehi yaitu 12 Rabiul awal tahun Gajah pada hari senin di mekkah
Nabi muhammad shallallahu alaihi wasallam merupakan bangsa arab Kurasy
Foto lama dari makam Siti Khadijah sa dan putranya yang bernama Qasim di Pemakaman al-Ma'la sebelum pembongkaran

Ayahnya Nabi Muhammad SAW 
Nabi muhammad saw ayahnya abdullah ibunya tamiya kakeknya abdul muthalib anak hasyim anak abdul manaf anak kusam anak kilap anak murrad anak ka'ab anak luai anak ghalib anaknya 

Ibu Nabi Muhammad SAW 
Nabi muhammad saw ibunya aminah anaknya wahab anaknya abdul manaf anaknya zhumrat anaknya kalib yaitu datuknya yang ke lima bagi Nabi Muhammad Saw

Diangkat Menjadi Rasul
Pada umur 40 tahun diutus kan menjadi rasul 13 tahun menjadi rasul di mekkah lalu Ia ke madinah selama 10 tahun di madinah dan ia pun wafat pada umur 63 tahun di negeri mekah

Adapun istri nabi ada 6 orang yaitu
1. Khadijah Binti Khuyalad
2. 'Aisyah Binti Abi Bakar Alsiddiq
3. Hafsah Binti 'Umar
4. Ummi Habibah Binti  Abi Sufyan
5. Ummi Salamah Binti 
6. Saudah Binti Dham' ah

Kamis, 28 Januari 2021

HIJRAH DALAM HIDUP

Hijrah dalam kehidupan dimana dari suatu perbuatan tidak baik kepada perbuatan baik atau untuk menkadi yang lebih baik baik segi akhlak dan lain sebagainya
Hijrah dalam kehidupan kita terdiri dari beberapa tingkat yaitu dari yang terendah sampai kepada hijrah yang dimaksud dengan sebenarnya

Adapun serendah rwndahnya hijrah dalam kehidupan yaitu dalam segi fisik atau penampilan yang kita tampilkan. 
Kenapa merubah penampilan dari yang tidak baik ke baik ini dinkatakan sekurang kurangnya hijrah?

karena dalam merubah penampilan atau cara berpakaian kita lebih kepada memperlihat atau ria walau hakikat dalam hati kita tidak ada niatnya, misalnya cowok dari dul suka pakai jeans dan sekarang memakai jelana kain dan jingkrak, cewek tidak menutup aurat sudah menutup aurat, tidak shalat sudah salat, tidak jamaah sudah jamaah dan lain sebagainya

dan Inti dari hijrah hidup ini yaitu dimana kita merubah arah dari apa yang kita cinta (yang tidak di ridha Allah) kepada yang kita benci (diridha Allah) 

selanjutnya merubah pola pikir & prilaku kita dalam segala hal baik tu pikiran negatif dan lain sebagainya dengan cara selalu mendekatkan diri kepada Tuhan sang Pencipta dan selalu berdo'a dalam setiap usaha yang kita jalankan


Selasa, 02 Februari 2016

TERJEMAHAN AL QURAN SURAH 31 SURAH LUQMAN DAN PENJELASANNYA


 bagi kita yangingin hidup Rukun, Damai, Tentram maka mari kita mengikuti pesan Luqman AS kepada anaknya, saat anaknya masih kecil .
ARTINYA KIRA-KIRA SEPERTI BERIKUT INI

1. Alif laam Miim[1178]
2. Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmat,
3. menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan,
4. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat.
5. mereka Itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung.
6. dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan Perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.
7. dan apabila dibacakan kepadanya[1179] ayat-ayat Kami Dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah Dia belum mendengarnya, seakan- akan ada sumbat di kedua telinganya; Maka beri kabar gembiralah Dia dengan azab yang pedih.
8. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, bagi mereka syurga-syurga yang penuh kenikmatan,