Waspada! PenipuanMengatasnamakan Bank Indonesia dan BSI
Masyarakat Dihimbau untuk Tidak Tertipu oleh Pesan Palsu Perubahan Tarif Transaksi
Ismedshare.com – Maraknya kasus penipuan digital kembali terjadi, kali ini mengatasnamakan Bank Indonesia dan Bank Syariah Indonesia (BSI). Para pelaku menggunakan modus pengiriman pesan yang berisi pengumuman palsu tentang perubahan skema tarif transaksi BSI.
Dalam pesan yang beredar luas, pelaku menyebutkan bahwa mulai pukul 00.00 WIB, BSI akan mengubah skema tarif transaksi dari Rp6.500 per transaksi menjadi Rp150.000 per bulan dengan akses transaksi tanpa batas (unlimited). Pesan tersebut juga meminta nasabah untuk memberikan konfirmasi persetujuan atau penolakan melalui tautan yang disediakan.
Berikut isi pesan palsu yang dikirim oleh pelaku penipuan:
Sehubungan Dengan Adanya Peningkatan Kualitas Layanan Transaksi Transfer Antar Bank di tahun 2025, Mulai Malam Hari ini Pukul 00.00 WIB, Bank Syariah Indonesia Melakukan Perubahan Skema Tarif Transaksi dari Rp. 6.500/Transaksi Akan Dirubah Menjadi Rp 150.000/Bulanan (UNLIMITED)
Untuk Perubahan Skema tarif transaksi rekening Bank Syariah Indonesia dengan ini Bapak/Ibu Nasabah Bank Syariah Indonesia untuk PERSETUJUANNYA ataupun KONFIRMASINYA di bawah ini:
1. SETUJU dengan tarif Baru Rp 150.000 Perbulan unlimited transaksi
2. TIDAK SETUJU dan Mau Tetap Ke Tarif LAMA Rp 6.500 / BI FAST Rp 2.500 Pertransaksi
Untuk KONFIRMASI Silahkan isi FORMULIR melalui Tautan Atau Link yang kami kirim. Pastikan data yang di isi sudah benar.
Jika Bapak/Ibu tidak ada KONFIRMASI maka kami anggap SETUJU dengan tarif baru Rp 150.000/Bulan. Untuk penagihan potongan setiap bulannya akan Langsung Auto Debet dari rekening Tabungan.
BSI dan Bank Indonesia Klarifikasi
Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Bank Indonesia telah mengonfirmasi bahwa pesan tersebut adalah penipuan. Pihak BSI menegaskan bahwa mereka tidak pernah mengubah skema tarif transaksi tanpa pemberitahuan resmi melalui kanal komunikasi yang sah seperti situs web resmi, aplikasi perbankan, atau kantor cabang.
Lebih lanjut, BSI menyatakan bahwa mereka tidak pernah meminta nasabah untuk mengisi formulir atau memberikan konfirmasi melalui tautan mencurigakan. Nasabah diimbau untuk tidak mengklik tautan tersebut dan segera menghapus pesan yang diterima.
Modus Penipuan yang Perlu Diwaspadai
Kasus ini menunjukkan bahwa modus penipuan terus berkembang dengan berbagai cara. Beberapa ciri khas dari modus seperti ini antara lain:
- Penggunaan Nama Lembaga Keuangan Ternama – Pelaku menggunakan nama bank atau institusi resmi untuk menipu nasabah.
- Pesan Mendesak – Pelaku sering kali menciptakan rasa urgensi agar korban segera mengambil tindakan tanpa berpikir panjang.
- Tautan Palsu – Tautan dalam pesan biasanya mengarahkan korban ke situs web yang menyerupai halaman resmi bank, tetapi sebenarnya adalah situs phishing yang dirancang untuk mencuri data pribadi.
- Ancaman atau Konsekuensi Palsu – Penipu sering menyebutkan bahwa jika tidak ada konfirmasi, nasabah akan secara otomatis disetujui untuk perubahan yang merugikan.
Daftar Tautan dan Nomor Penipu
Pihak berwenang mengidentifikasi beberapa tautan dan nomor yang digunakan oleh pelaku penipuan:
· Tautan Palsu:
Berikut merupakan beberapa diantara tautan palsu yang digunakan :
· Nomor yang Digunakan Pelaku:
Berikut beberapa diantara nomor yang digunakan :
- +62 857-5131-8175
- +62 821-2147-8274
- +62 895-1683-1596
Cara Melindungi Diri dari Penipuan
Untuk menghindari menjadi korban penipuan seperti ini, masyarakat diminta untuk selalu:
- Memastikan Informasi dari Sumber Resmi – Jika menerima pesan mencurigakan, segera cek ke situs web atau aplikasi resmi bank yang bersangkutan.
- Tidak Mengklik Tautan Asing – Hindari mengklik tautan yang dikirim melalui SMS atau pesan instan yang tidak jelas sumbernya.
- Mengabaikan dan Melaporkan – Jika menerima pesan mencurigakan, segera laporkan ke layanan pelanggan bank terkait atau ke pihak berwenang.
- Mengaktifkan Keamanan Ganda – Pastikan akun perbankan online Anda memiliki sistem keamanan berlapis seperti OTP atau autentikasi dua faktor.
Penipuan yang mengatasnamakan Bank Indonesia dan Bank Syariah Indonesia ini adalah bentuk kejahatan siber yang bertujuan mencuri data dan uang dari korban. Nasabah harus selalu waspada terhadap pesan yang meminta informasi pribadi atau transaksi mencurigakan. Jika ragu, segera hubungi layanan pelanggan resmi untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
Mari tingkatkan kesadaran akan penipuan digital agar tidak ada lagi korban yang tertipu. Jangan mudah percaya, selalu cek dan pastikan informasi dari sumber terpercaya!