BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Definisi Sistem
Sistem adalah
suatu satuan (entity) yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang erat
berhubungan dan saling terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.
Hal
diatas dapat diperkuat oleh beberapa penulis lain yang mengungkapkan bahwa :
- Menurut Mcleod (2004, 11), sistem adalah
sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan.
- Menurut O’Brien (2005, 8), sistem
adalah sekelompok komponen yang saling berrhubungan, bekerja bersama untuk
mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output
dalam proses transformasi yang teratur.
Dari pendapat beberapa para ahli diatas maka penulis
menyimpulkan Sistem adalah suatu
himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak yang terdiri dari bagian–bagian atau
komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling
mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (Unity) untuk
mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif”.
2.2. Analisa Sistem
Analisis Sistem (System Analysis) merupakan
penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan, yang
terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya
Jogiyanto (1999, 129). Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah
dasar yang harus dilakukan oleh system analis sebagai berikut :
a.
Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
b.
Understand, yaitu memahami kerja sistem yang ada.
c.
Analyze, yaitu menganalisis sistem.
d.
Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
Tahapan
sistem analisis dilakukan setelah perencanaan sistem dan sebelum tahap desain
sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena
kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahapan
selanjutnya.
“Analisis Sistem (System Analysis) merupakan penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatankesempatan, hambatan-hambatan, yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan
yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.Tahapan sistem
analisis dilakukan setelah perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem.
Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan
dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahapan selanjutnya” Deborah
Morley (2000, 50).
“Analisis sistem adalah sebuah teknik pemecahan
masalah yang memecah sebuah sistem menjadi komponen-komponen untuk tujuan
pembelajaran bagaimana komponen-komponen tersebut bekerja dan berinteraksi
untuk mencapai tujuannya” Whitten (
2004, 186).
Dari difinisi yang telah ada diatas yang penulis ambil dari beberapa sumber
, maka Analisa Sistem (Sistem Analys)
dapat didefinisikan adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan ,hambatan-hambatan
yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat disusulkan
perbaikan-perbaikannya.
2.3. Definisi Data
Data berasal dari kata
“Datum” yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang
dihubungkan dengan kenyataan yang dapat digambarkan dengan simbol, angka, huruf
dan sebagainya.
“Data dapat
didefenisikan sebagai deskripsi dari suatu dan kejadian yang kita hadapi”
(Al-Bahra Bin Ladjamudin, 2005, Hal:8). Data dapat berupa catatan-catatan dalam
kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam database. Data akan menjadi
bahan dalam suatu proses pengolahan data. Oleh karena itu, suatu data belum
dapat berbicara banyak sebelum diolah lebih lanjut.
Pengolahan data sudah
dilakukan oleh manusia sejak zaman dahulu kala, karena manusia sudah ditantang
oleh perhitungan-perhitungan untuk menyelesaikan dan memecahkan bermacam
persoalan, dengan pemikiran-pemikiran yang semakin maju, maka manusia berusaha
untuk menemukan peralatan-peralatan yang dapat mengolah data dengan sangat
baik, cepat dan tepat. Karena dengan mulainya alat-alat yang paling sederhana,
maka dikembangkan setahap demi setahap sehingga hadirnya komputer.
Pengolahan data dengan
menggunakan komputer dikenal dengan pengolahan data elektronik (PDE) atau
alectrinoc data processing, sedangkan data merupakan kumpulan kejadian yang
singkat dari suatu kenyataan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf,
simbol-simbol khusus dan gabungan antara ketiganya.
Proses pengolahan data
terbagi menjadi tiga tahapan, yang disebut dengan siklus pengolahan data (Data Processing
Cycle) yaitu :
1. Pada tahapan Input Yaitu dilakukan proses
pemasukan data ke dalam komputer lewat media input (Input Devices).
2. Pada tahapan Processing Yaitu dilakukan proses
pengolahan data yang sudah dimasukkan, yang dilakukan oleh alat pemroses
(Process Devices) yang dapat berupa proses perhitungan, perbandingan, pengendalian,
atau pencarian distorage.
3. Pada tahapan Output Yaitu dilakukan proses menghasilkan output
dari hasil pengolahan data ke alat output (Output Devices) yaitu berupa
informasi.
2.4. Definisi
GPS
GPS adalah singkatan dari Global Positioning System yang merupakan
sistem untuk menentukan posisi dan navigasi secara
global dengan menggunakan satelit. Sistem yang pertama kali dikembangkan oleh US DOD
(United States Department of Defense)
yaitu Departemen Pertahanan Amerika ini digunakan untuk
kepentingan militer maupun sipil (survei dan pemetaan).
Sistem GPS, yang nama
aslinya adalah NAVSTAR GPS (Navigation
Satellite Timing and Ranging Global Positioning System), mempunyai tiga
segmen yaitu : satelit, pengontrol, dan penerima / pengguna. Satelit GPS yang
mengorbit bumi, dengan orbit dan kedudukan yang tetap (koordinatnya pasti),
seluruhnya berjumlah 24 buah dimana 21 buah aktip bekerja dan 3 buah sisanya
adalah cadangan.
GPS
memungkinkan pengguna mengetahui letak posisi geografis diri kita baik itu dari
segi lintang, bujur, dan ketinggian di atas permukaan laut. Jadi dimanapun kita
berada di muka bumi ini, kita dapat mengetahui posisi kita dengan tepat.
Dalam bidang survei dan
pemetaan untuk wilayah Rayon PLN Gandapura, GPS dapat digunakan untuk
menentukan posisi titik-titik lokasi pelanggan maupun letak trafo. Posisi yang
diperoleh adalah posisi yang benar terhadap sistem koordinat bumi. Dengan
mengetahui posisinya yang pasti, lokasi-lokasi pelanggan maupun trafo dapat diplotkan kedalam peta kerja.
2.4.1.
Bagian-bagian Daerah Kerja GPS
GPS terdiri
atas tiga segmen yaitu space
segment, control segment, user segment, dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Space
Segment
Space segment
terdiri
atas konstelasi 24 satelit. Masing-masing satelit mengirimkan sebuah sinyal, yang memiliki
sejumlah komponen: dua buah
gelombang sinus (yang juga dikenal sebagai
carrier frequency / frekuensi pembawa), dua kode digital, dan sebuah pesan
navigasi.
Pesan
kode
dan
navigasi
ditambahkan
ke
dalam pembawa
sebagai
modulasi dua fasa biner. Pembawa dan
kode digunakan terutama untuk menentukan jarak dari
receiver pengguna sampai ke satelit GPS. Pesan nagivasi berisi
koordinat (lokasi) satelit
sebagai fungsi waktu bersama
dengan informasi-informasi lain.
2. Control
Segment
Segmen kontrol dari sistem GPS terdiri
atas
jaringan
lima stasiun pemantau di seluruh pelosok dunia, dengan stasiun kontrol utama (master control station/MCS)
berlokasi di dekat Colorado Springs, Colorado, Amerika Serikat. Tugas utama segmen
kontrol operasional adalah menjejaki satelit GPS dengan
tujuan untuk menentukan dan memprediksikan lokasi satelit, integritas sistem, jam atom satelit, data atmosfer, perkiraan satelit,
dan pertimbangan-pertimbangan lain. Informasi ini
kemudian digabungkan dan di-upload ke satelit GPS melalui jalur S-
band.
3. User
Segment
User
segment mencakup semua pengguna baik militer maupun
sipil. Dengan sebuah penerima GPS yang terhubung
dengan antena GPS, seorang
pengguna dapat menerima
sinyal GPS, yang dapat
digunakan untuk menentukan
posisi pengguna tersebut di manapun di bumi. Saat ini GPS tersedia bagi siapapun di seluruh
dunia tanpa biaya apapun.
Gambar 2.1 Daerah Kerja GPS
2.4.2.
Cara Kerja GPS
Secara
teoritis, GPS bekerja dengan cara mengumpulkan data dari satelit, masing-masing satelit akan memberikan informasi
jarak antara lokasi satelit tersebut dengan sebuah titik di bumi (GPS receiver). Dari proses pengambilan lokasi-lokasi tersebut akan
diperoleh koordinat-koordinat yang disebut waypoint (garis lintang dan bujur pada peta). Dari semua data itu, lokasi titik (GPS receiver) dapat ditentukan dengan cara menerapkan konsep triangulasi. Konsep triangulasi
dapat dianalogikan seperti berikut. A ingin datang ke di Gedung
G, A tidak tahu di mana letak gedung itu. Ia hanya punya informasi bahwa Gedung G terletak 10 km dari Universitas
X, 15 km dari Pasar Y dan 20 km
dari Terminal Z. Dengan menggambar tiga lingkaran
yang berpusat di Universitas X, Pasar Y dan Terminal Z, masing-masing dengan radius 10, 15 dan 20 km. Di titik perpotongan ketiga lingkaran
itulah terletak Gedung G. Dalam hal ini, alat penerima akan berada pada titik potong tiga bidang bola;
masing-masing dengan radius
sebesar jarak alat penerima ke
satelit, dengan satelit itu sebagai pusat bola. Dengan demikian, posisi titik itu dapat diketahui
dengan titik perpotongan ketiga
lingkaran tersebut.
Gambar 2.2 Teknik Triangulasi
Pada praktiknya, satelit yang digunakan
minimum 3 buah dan satelit keempat dibutuhkan untuk perhitungan sinkronisasi
clock dari penerima GPS.
Akurasi yang diperoleh dengan metode ini
terbatas pada 100 meter untuk komponen
horizontal, 156 meter untuk
vertikal, dan 340 nanodetik untuk komponen
waktu,
semua
pada
tingkat
probabilitas
sebesar
95%.
Tingkat
keakuratan yang rendah ini diakibatkan oleh teknik selective availability, yaitu teknik yang digunakan
untuk menurunkan akurasi posisi waktu nyata bagi pengguna yang tak
berhak. Dengan keputusan pemerintah Amerika
Serikat tanggal 1 Mei
2000
untuk
penghentian selective
availability, akurasi horizontal dapat naik menjadi
22 meter (dengan tingkat probabilitas
95%). Untuk lebih lagi meningkatkan
akurasi GPS, digunakan metode
diferensial, yang menggunakan dua
alat penerima bersamaan.
Dalam kasus ini, tingkat keakuratan yang diperoleh mencapai beberapa meter
saja.
2.4.3.
Menentukan Posisi dari
Receiver ke Satelit GPS
Sebuah GPS receiver mengetahui lokasi dari satelit dengan cara menghitung seberapa
jauh jarak antara satelit
dan receiver dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
Kecepatan × Waktu = Jarak (2.1)
Keterangan:
Kecepatan = kecepatan
gelombang mikro yang dikirimkan dari satelit,
Waktu =
waktu yang dibutuhkan dari satelit
mengirimkan sinyal
hingga diterima GPS receiver,
Jarak = jarak antara
satelit dengan GPS
receiver.
Dari diketahui jarak antara receiver
dengan satelit, maka dapat ditentukan
posisi receiver dengan cara mengirimkan balik sinyal ke satelit sehingga membentuk
suatu lingkaran dari ketiga satelit yang ada.
2.5. Definisi
Pelanggan
a.
Menurut Griffin (2005, 31). Pelanggan
adalah seseorang yang terbiasa untuk membeli yang terbentuk melalui pembelian
dan interaksi yang sering selama periode waktu tertentu.
b.
Menurut Wikipedia (web1) pelanggan,
merujuk pada individu atau rumah tangga, perusahaan yang membeli barang atau
jasa yang dihasilkan dalam ekonomi. Jadi dapat dikatakan pelanggan adalah
seseorang yang terbiasa dan sudah loyal pada suatu produk tertentu.
c.
Pelanggan menurut
Cambridge International Dictionaries dalam Lupiyoadi (2001:143),
adalah “a person who
buys goods or a services” atau pelanggan adalah seseorang yang membeli barang
dan jasa. Sementara
menurut Webster’s 1928 Dictionary dalam
Lupiyoadi (2001:143) pelanggan
adalah “one who frequents
any place of
sale for producing
what he wants
”. (Pelanggan adalah seseorang
yang beberapa kali
datang ke tempat
yang sama untuk memenuhi apa yang diinginkan).
Berdasarkan definisi
diatas, maka penulis mendefinisikan pelanggan adalah orang-orang yang kegiatannya membeli dan menggunakan suatu produk, baik
barang maupun jasa, secara terus menerus. Pelanggan atau pemakai suatu produk
adalah orang-orang yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung
dengan perusahaan-perusahaan bisnis.
ABSTRAK | BAB I | BAB II | BAB III | BAB IV | BAB V
ABSTRAK | BAB I | BAB II | BAB III | BAB IV | BAB V