Jakarta – Walaupun diterjang gempa berlanjut tsunami dengan skala masif, infrastruktur internet di Jepang sepertinya hanya sedikit terpengaruh. Kesimpulan ini disampaikan oleh perusahaan monitoring internet, Renesys.
Menurut James Cowie selaku CTO Renesys, kebanyakan website tetap beroperasi dan internet tetap tersedia untuk mendukung fungsi komunikasi di Negeri Sakura itu. Ketika gempa terjadi, sekitar 100 dari 6.000 jaringan di Jepang memang sempat tidak berfungsi. Namun semuanya kembali pulih beberapa jam kemudian.
Kemudian, trafik dari dan menuju ke Jepang anjlok sekitar 25 Gbps setelah gempa, lalu kembali normal tak lama kemudian. Pihak Renesys mengaku belum tahu persis mengapa internet di Jepang bisa bertahan dengan baik.
“Mengapa kami tidak melihat dampak tambahan di trafik internet internasional dalam gempa yang sangat merusak ini? Kami belum mengetahuinya,” tukas Cowie, dilansir ComputerWorld dan dikutip detikINET, Senin (14/3/2011).
Memang dampak bencana ini, jika dilihat dari sisi korban jiwa dan kerusakan ekonomi, diperkirakan sangat besar. Salah satu alasan koneksi internet lumayan baik-baik saja agaknya karena kabel bawah laut tak begitu terkena pengaruh gempa. Ini tidak seperti saat gempa di Taiwan pada 2006 lalu, yang merusakkan banyak kabel.
Kerusakan terdeteksi di dua segmen sistem kabel milik Pacnet EAC yang menimbulkan beberapa gangguan koneksi di Jepang, Filipina dan Hong Kong. Kabel bawah laut Pacific Crossing juga terkena kerusakan. Namun secara umum, koneksi internet di Jepang bertahan dengan baik.
“Jelas bahwa konektivitas internet di Jepang bertahan dalam bencana ini lebih baik dari ekspektasi,” pungkas Cowie. Sumber Berita.com
Menurut James Cowie selaku CTO Renesys, kebanyakan website tetap beroperasi dan internet tetap tersedia untuk mendukung fungsi komunikasi di Negeri Sakura itu. Ketika gempa terjadi, sekitar 100 dari 6.000 jaringan di Jepang memang sempat tidak berfungsi. Namun semuanya kembali pulih beberapa jam kemudian.
Kemudian, trafik dari dan menuju ke Jepang anjlok sekitar 25 Gbps setelah gempa, lalu kembali normal tak lama kemudian. Pihak Renesys mengaku belum tahu persis mengapa internet di Jepang bisa bertahan dengan baik.
“Mengapa kami tidak melihat dampak tambahan di trafik internet internasional dalam gempa yang sangat merusak ini? Kami belum mengetahuinya,” tukas Cowie, dilansir ComputerWorld dan dikutip detikINET, Senin (14/3/2011).
Memang dampak bencana ini, jika dilihat dari sisi korban jiwa dan kerusakan ekonomi, diperkirakan sangat besar. Salah satu alasan koneksi internet lumayan baik-baik saja agaknya karena kabel bawah laut tak begitu terkena pengaruh gempa. Ini tidak seperti saat gempa di Taiwan pada 2006 lalu, yang merusakkan banyak kabel.
Kerusakan terdeteksi di dua segmen sistem kabel milik Pacnet EAC yang menimbulkan beberapa gangguan koneksi di Jepang, Filipina dan Hong Kong. Kabel bawah laut Pacific Crossing juga terkena kerusakan. Namun secara umum, koneksi internet di Jepang bertahan dengan baik.
“Jelas bahwa konektivitas internet di Jepang bertahan dalam bencana ini lebih baik dari ekspektasi,” pungkas Cowie. Sumber Berita.com