Fino Yurio Kristo - detikinet
Washington - Sebuah grup hacker yang menamakan diri 'Cult of the Dead Cow', merilis sebuah tool gratis bernama Goolag. Goolag diklaim memudahkan para hacker melancarkan aksinya dengan memanfaatkan situs mesin cari populer, Google.
Software open source ini memungkinkan hacker menggunakannya untuk memakai Google dalam usaha mencari celah keamanan yang ada di situs-situs Internet. Pemanfaatan Google untuk aktivitas hacker seperti ini memang dilaporkan sering dilakukan, namun dengan cara yang sangat rumit.
Goolag diklaim mudah digunakan, baik oleh para hacker atau pakar keamanan komputer yang ingin memakainya. Tekniknya berbasis teknologi yang dikembangkan seorang peneliti dari lembaga Computer Sciences Corp, Johny Long.
Seperti dikutip detikINET dari Washington Post, Selasa (26/2/2008), Johny menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk meneliti bagaimana Google bisa dipakai untuk mengetahui celah keamanan dalam situs-situs yang diindeksnya.
Dilaporkan, telah banyak tool semacam ini. Namun diprediksi, Goolag akan populer karena pembesutnya, 'Cult of Dead Cow' dilaporkan merupakan grup hacker yang cukup legendaris di era akhir tahun 90-an. Grup hacker ini pernah menciptakan sebuah software bernama 'Back Orifice' yang mampu menembus ke dalam komputer yang menggunakan sistem operasi Windows.
"Saya pikir ini bukanlah barang yang benar-benar baru, namun saya kira Goolag membuat tindakan hacking via Google menjadi lebih mudah," demikian tanggapan dari Robert Hansen, pembesut situs keamanan komputer, sechteory.com.
Washington - Sebuah grup hacker yang menamakan diri 'Cult of the Dead Cow', merilis sebuah tool gratis bernama Goolag. Goolag diklaim memudahkan para hacker melancarkan aksinya dengan memanfaatkan situs mesin cari populer, Google.
Software open source ini memungkinkan hacker menggunakannya untuk memakai Google dalam usaha mencari celah keamanan yang ada di situs-situs Internet. Pemanfaatan Google untuk aktivitas hacker seperti ini memang dilaporkan sering dilakukan, namun dengan cara yang sangat rumit.
Goolag diklaim mudah digunakan, baik oleh para hacker atau pakar keamanan komputer yang ingin memakainya. Tekniknya berbasis teknologi yang dikembangkan seorang peneliti dari lembaga Computer Sciences Corp, Johny Long.
Seperti dikutip detikINET dari Washington Post, Selasa (26/2/2008), Johny menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk meneliti bagaimana Google bisa dipakai untuk mengetahui celah keamanan dalam situs-situs yang diindeksnya.
Dilaporkan, telah banyak tool semacam ini. Namun diprediksi, Goolag akan populer karena pembesutnya, 'Cult of Dead Cow' dilaporkan merupakan grup hacker yang cukup legendaris di era akhir tahun 90-an. Grup hacker ini pernah menciptakan sebuah software bernama 'Back Orifice' yang mampu menembus ke dalam komputer yang menggunakan sistem operasi Windows.
"Saya pikir ini bukanlah barang yang benar-benar baru, namun saya kira Goolag membuat tindakan hacking via Google menjadi lebih mudah," demikian tanggapan dari Robert Hansen, pembesut situs keamanan komputer, sechteory.com.