Alasan Saya Lebih Takut Dosen dari pada Tuhan
Saat itu kami semua begadang mengerjakan tugas kuliah. Semuanya ada 5 orang. Kami terpkasa begadang karena tugas itu harus dikumpulkan esok paginya. Dan karena tugas itu adalah tugas praktek, yaitu berupa kaya seni rupa (ukiran kayu), maka kami tak punya pilihan selain bekerja semalam suntuk.
Suasana disekitar rumah kost kami sudah hening. Hanya terdengar suara jangkrik imsonia. Sesekali nyanyian tikus berlari di loteng. Dingin menyapu sudah panasnya siang malam itu. Tapi energi mental kami tetap bergelora menyelesaikan semua pekerjaan.
Soal makan? Tinggal ditahan. Maklum anak kost.
Soal rokok? Tak ada putusnya.
Semua kami asyik bekerja tanpa peduli situasi.
Hingga tiba-tiba seorang tetangga kami muncul:
“Hei … dari tadi sibuk bekerja. Sudah sholat apa belum dari tadi?”
“Sholat? Untuk apa?”
“Waah ini gara-gara tugas bisa berubah nih akidahnya.”
“Akidah?”
“Hahaha!”
“Hua hahaha … Mas Ernas dilawan bicara”
“Hei kalian jangan permainkan agama. Ini untuk dunia. Yang akhirat jangan lupa.”
“Justru ini yang lebih penting”
“Waah kamu ini takbur Ernas”
“Bukan soal takbur Bang. Ini tugas kuliah masalahnya harus dikumpul besok pagi. Kalau tidak siap, bisa bahaya. Tapi kalau sholat, hukumannya kan masih lama di akhirat”(sumber)
Penulis Asli: Erianto Anas